Selasa, 22 Desember 2009

DYSLEXIA

DYSLEXIA


Dyslexia adalah gangguan kesukaran/kelambanan dalam membaca dan menulis pada anak-anak yang umumnya mempunyai tingkat kecerdasan rata-rata dan tidak berkaitan dengan hambatan neurologis, sensory dan unsur budaya. (Saltz, Friel, dan Rudegair, 1974). Pengertian lain mengungkapkan kesukaran membaca merupakan kumpulan gejala (syndrome) ketidakmampuan anak yang sebenarnya mempunyai kecerdasan dalam belajar (Lyle dan Goyen, 1969).
Jadi, pengertian kesukaran membaca memilki 4 makna :
1. Tingkat kecepatan yang rendah sekali (lamban) dalam membaca
2. Pembendaharaan kata yang terbatas
3. Kegagalan menguasai proses dasar baca seperti sukar memahami lambang huruf-huruf dan juga bunyi huruf.
4. Tidak mengerti apa yang dibaca.

Dyslexia mempengaruhi 5 hingga 10 persen dari semua anak yang ada. Kondisi ini
pertama kali didiagnosa pada akhir abad ke-XIX, dimana ketika itu disebut dengan “buta huruf”. Bukti paling bagus yang ada menyatakan bahwa penyebab dyslexia bersifat genetis, yaitu, kondisi ini merupakan keturunan dari satu atau kedua orangtua.
Ciri-ciri anak yang menderita dyslexia :
1. Membaca dengan sangat lamban dan enggan.
2. Menyusuri teks pada halaman buku menggunakan jari telunjuk.
3. Mengabaikan suku kata, kata-kata dan frase atau bahkan baris teks.
4. Menambahkan kata-kata atau frase yang tidak ada dalam frase.
5. Membalik urutan huruf atau suku kata dalam sebuah kata.
6. Salah dalam menghafalkan kata-kata termasuk kata-kata yang sudah dikenal.
7. Mengganti satu kata dengan kata lain, meskipun kata yang digantikan tidak mempunyai arti dalam kompleksnya.
8. Menyusun kata-kata yang tidak mempunyai arti.
9. Mengabaikan tanda baca.

Adapun cara untuk mengobati anak yang mengalami gangguan dyslexia adalah
dengan memberikan latihan membaca kepada anak dalam waktu sesering mungkin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar